Kamis, 26 Juli 2007

PROFIL KORPS PII WATI



Latar Belakang Pembentukan

Gagasan pembentukan Korps PII Wati lahir di Training Centre Keputrian PII se-Indonesia yang dilaksanakan 20 sd 28 Juli 1963 di Surabaya. Kemudian dalam sidang keputrian Muktamar PII X bulan Juli 1964 di Malang, disajikan 2 prasaran yang mengantarkan terbentuknya secara resmi lembaga Korps PII Wati.
Adapun kondisi yang melatarbelakangi lahirnya Korps PII Wati terkait dalam muqadimah Peraturan Dasar Korps PII Wati adalah :

Bahwa perkembangan hidup dan prikehidupan umat Islam Indonesia di dalam menuju Izzul Islam wal Muslimin telah sampai suatu taraf dimana PII sebagai kader revolusi dan kader umat Islam memegang peranan penting dan utama di dalamnya.
Bahwa dalam mengemban amanat tersebut, tidak berbeda tugas dan tanggung jawab antara putera dan puteri, kecuali sesuai dengan fitrahnya masing-masing.
Bahwa PII didalam melaksanakan kewajiban tersebut, besarlah peranan PII Wati di dalamnya. Peranan ini perlu dipelihara, dikembangkan, dan dikekalkan dengan menciptakan
konkritisasi, harmonisasi, dan kristalisasi dari pada warganya, ….(PRT Dasar Korps PII Wati, 1964).

Status

Korps PII Wati merupakan bagian dari Pelajar Islam Indonesia (PII) dengan status Badan Otonom.

Tujuan

Terbentuknya kader-kader pelajar muslimah pemimpin yang mampu mengemban misi transformasi pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam.

Fungsi dan Usaha

Fungsi dari Korps PII Wati adalah :
1. Sebagai wadah untuk membentuk dan membangun karakter pelajar muslimah pemimpin.
2. Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan potensi, citra dan peranan pelajar puteri
3. Sebagai wadah untuk membangun jaringan secara mandiri.
4. Sebagai wadah untuk mentransformasikan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan adalah :
1. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan prinsip-prinsip Islam
2. Meningkatkan keilmuan, wawasan dan mentalitas pemimpin.
3. Meningkatkan pembinaan kekaryaan di masyarakat.
4. Terlibat aktif dalam masalah-masalah pelajar puteri dan perempuan pada umumnya.
5. Membina dan mengembangkan kesadaran PII Wati sebagai agen perubah di masyarakat.

Tidak ada komentar: